aialdblog

Sunday, May 06, 2007

Just Go for It……

A little sincerity is a dangerous thing, and a great deal of it is absolutely fatal (Oscar Wilde)

Pernah dengar kalimat ini sebelumnya?

Kalo saya coba menerjemahkan kalimat tersebut diatas dengan bahasa sendiri, mungkin akan seperti ini:

Terlalu sedikit berbuat baik, akan berbahaya, apalagi kalo terlalu baik akan fatal akibatnya. Yang sedang-sedang saja. Yang wajar-wajar saja.

Bukankah emang yang paling enak adalah yang di tengah ?

Kata orang alim, sering-seringlah berbuat baik dan ikhlas karenanya. Dengan berbuat kebajikan, Allah telah menjanjikan untuk memberi reward yang entah darimana asalnya, pada saat yang kita pun tak pernah menduganya. Analoginya seperti mengisi botol air kebajikan yang lama kelamaan akan penuh dan rembesan air yang meluap akan mengenai kita juga akhirnya.

Tapi …..

Kadang kebajikan yang kita perbuat disalah gunakan oleh orang lain. Mungkin tendensi ini yang ingin ditekankan dari kalimat diatas, bahwa jangan terlalu baik (baca lembek). Orang kadang salah mengartikan bahwa seseorang yang terlalu baik akan gampang dimanipulasi oleh orang sekitarnya.

Contohnya: Saya pernah baca e-mail yang menceritakan modus operandi kejahatan atas wanita yang alih alih pengen ngantar pulang seorang anak yang kelihatannya sedang tersesat di jalan, eh… tiba-tiba setelah siuman dari pingsannya mendapati dirinya habis digagahi oleh sekelompok pemuda yang tak dikenal. Heh…mengenaskan.

Menurut saya pribadi…tak pernah ada kata cukup untuk mencoba berbuat baik. Tak ada kata fatal dalam kamus berbuat kebajikan.

Sebab....

Kalo mencoba berhitung-hitung, tak ada jaminan bahwa amal kebajikan selama ini sudah cukup melampaui atau paling tidak mengimbangi dosa, kenakalan, keisengan, kejahilan yang telah dengan sengaja atau tidak dilakukan sejak penanda masa akil baligh hadir. Ada orang yang emoh menjadi lilin yang menerangi sekitarnya karena dianggap seakan menyakiti diri sendiri, tapi bukankah itu lebih berharga daripada dianggap tidak memberi manfaat bagi sesama, bukan?
Lantas hidup ini untuk apa kalo bukan untuk menjadi manfaat bagi sekitar?

Contoh perbuatan tidak senonoh seperti diatas semoga jangan lantas menjadikan diri surut untuk itu. Kalo perbuatan baik itu akan mendapatkan Reward dari-Nya, begitupun sebaliknya. Iya toh…..?

Karena selama dunia ini berputar, akan selalu ada sisi hitam di balik sisi putih.

Wednesday, May 02, 2007

LUGU

Semua dari kita pasti pernah mendengar kata lugu. Spontan yang terpetik di benak kita adalah semua kata yang sejenis itu seperti imut, naif, polos, bagai tak berdosa, atau bahkan diklaim sebagai singkatan dari lucu dan gundul.

Yang lazim digelari lugu umumnya adalah anak-anak kecil atau binatang peliharaan rumah . Dengan sorot yang umumnya polos, anak-anak kecil memang hampir mewakili seluruh elemen lugu itu tadi. Parasnya yang bak bidadari, sorot mata yang riang dan penuh pengharapan, dan sekaligus tanpa prasangka terhadap orang/makhluk lain, membuat orang lain merasa tak bosan untuk menatap. Kalo ingin menggambarkan, kayak itu tuh…. Puss in Boots, si kucing yang maen di SHREK yang langsung pasang tampang lugu bin memelas saat dihadang musuh. Pas banget kayak itu tuh……

Penempatan anak kecil sebagai makhluk yang lugu itu bukan tanpa sebab. Diakui atau tidak, pemberian gelar itu didasari oleh keyakinan bahwa anak kecil itu tak dapat dipungkiri adalah makhluk yang belum berdosa. Segala kata adalah fatwa, segala pikiran adalah kepolosan jiwa dan segala tindakan adalah spontanitas belaka. Mereka dipayungi oleh pandangan bahwa syak wasangka, iri, dengki, bohong atau sejenisnya adalah hal yang mustahil bagi mereka, kesebalikan dari dunia orang dewasa yang sangat ´berwarna´ dan lebih rumit.

Ekspresi kaget adalah ekspresi yang sering kita lihat jika mendengar seorang anak dengan paras yang imut mampu mengeluarkan kata atau kalimat yang menyentakkan sang orangtua di depan orang banyak di siang bolong, dengan volume tinggi saat tak banyak kebisingan di sekitar (hemmm…… kurang apa lagi,ya? Oh ya….bonus kata jorok yang tak pantas didengar…cukup?)

Tapi saudara-saudara…

Bukan……

Sekali lagi bukan itu yang ingin saya soroti di tulisan bertopik LUGU ini.

Saat surfing di Youtube, saya tertarik melihat situasi saat seorang kontestan American Idol season 6 di tahun 2007 ini berinitial MD diklaim lugu namun bersuara dahsyat oleh sang juri, mendadak komentar miring bermunculan, meski tak sedikit pula yang bernada membela.

Yang kontra spontan mengatakan :
  • Ahh….. Itu kan bisa-bisanya dia aja…..
  • Dia dari babak audisi udah pake strategi pasang tampang memelas gitu biar bikin pemirsa jatuh hati, dan tak kemudian tak ragu untuk mengirim SMS atau menelpon demi memberikan dukungan suara baginya.
  • Gue jadi pengen nih ngeliatnya…..Pengen nampar tau nggak …Munaaaaaa.

Yang bernada pro kontan ngebalas:

  • Yang sirik tetaplah sirik. Orang mo sebagus apa juga, kalo emang bawaannya sirik nggak bakal jadi Nirmala……..
  • Anjing menggonggong, kafilah jalan terus.
    Makin di atas, anginnya emang makin kencang. Emang doi suaranya mantabbb kok…….
  • Enak aja…..doi tuh dari sejak sekolahan dulu orangnya emang keliatan lugu begitu. Makanya dari dulu cuman jadi backing vocal doang. Baru sekarang doi PD buat maju ikutan….. Hidup MD…..

Yang lebih ingin saya soroti adalah rasa keterkejutan atau mungkin lebih tepatnya kesinisan kita saat melihat di jaman seperti sekarang ini jika melihat orang dengan bakat plus yang lugu. Kecenderungan yang sekarang terjadi adalah bahwa kita seringkali jadi memandang segala sesuatu dengan kacamata sinis dan menafikan bisikan untuk berbaik sangka.

Dengan segala fenomena yang terjadi di dunia ini, dimana hitam seringkali dapat dialihkan menjadi abu-abu atau bahkan jadi terlihat putih sama sekali, kenyataan bahwa masih ada orang dewasa yang lugu dengan segala kelebihannya dijaman ini bisa sangat menggelitik hati, menowel pinggang, menohok ulu hati.

Seolah tak rela melihat orang yang punya kelebihan tapi tetap rendah hati bahkan cenderung introvert dengan kelebihan itu. So what….. Emangnya nggak mungkin, menjadi orang dengan bakat yang luar biasa namun tetap bisa cool ?

Cobaan untuk tetap rendah hati saat memiliki segala kelebihan itu pastilah lebih berat dibanding cobaan saat menghadapi kenyataan bahwa kita merasa tak memiliki sesuatu yang bisa diandalkan. Ada banyak contoh dimana orang disenangi saat masih ´biasa´ saja, tapi dijauhi orang saat berjaya, sebagaimana ada banyak orang yang tahan dicoba kemiskinan, tapi gagal saat dicoba dengan harta yang melimpah….

Monday, March 12, 2007


Bom Waktu.......

Waktu bagi kita semua adalah suatu yang paling berharga bagi hidup kita. Diakui atau tidak, meski kita semua tahu akan hal tersebut, kita kadang menyepelekannya.

Punya deadline, tapi diulur dengan alasan masih ada tenggat hingga batasnya harus ngumpul, biar lebih matang bla..bla... Pokoknya pake istilah kalo bisa diperlambat, kenapa harus dipercepat. Kalo bisa nyante kenapa harus harus kesusu... jadi pegangan.

Itu semua saya yakini karena kita tidak menyadari seberapa penting implikasi dari penundaan itu.

Coba tanyakan pentingnya waktu setahun bagi orang yang pernah tinggal kelas.

Coba tanyakan seberapa penting waktu enam bulan bagi seorang pasien yang divonis oleh dokter hanya akan bertahan dalam kurun waktu itu. Terlepas dari kenyataan bahwa dokter juga manusia, dimana keputusan jatuhnya helai daun pasien dari pohon kehidupan adalah bukan ditangannya. Setiap detik yang dilewati akan sangat dirasakan olehnya. Kesempatan untuk selalu bersama dengan orang-orang yang dicintai tak akan dilewatkan begitu saja.

Atau tanyakan pentingnya waktu dua minggu sebulan pada orang yang pernah gagal tes mengemudi (baca saya :-) .

Atau tanyakan pentingnya waktu seminggu pada editor tabloid mingguan. Berita perkawinan diam-diam AL bisa jadi akan basi jika dikupas lewat dari tenggat waktu.

Atau tanyakan pentingnya waktu semalam bagi seorang pengantin baru yang ditinggal pasangannya untuk panggilan tugas. (Ada loh, yang kayak gini. Misalnya mantu pak SBY)

Begitu pula dengan berharganya waktu sekian detik yang diluangkan oleh seorang officer wanita di Amerika yang memutuskan untuk memberi bantuan CPR bagi seorang jogger tua yang sudah dianggap mati oleh orang yang menemukannya. Sang officer hanya singgah untuk kembali meneliti detak nadi sang korban tabrak lari itu (yang hampir tak terdeteksi) dan tanpa pikir panjang langsung melakukan ritual bantuan pernafasan lewat mulut itu. Tak cukup semenit itu dilakukannya, lantas detak nadi bapak tua itu perlahan menguat dan bala bantuan medis JADI didatangkan untuknya. Keluarga sang korban kontan merasa sangat berterima kasih kepada sang penolong.

So.... It's up to us now.

Waktu tidak akan menunggu. Take it and grab all what you can do.

Always try not to delay what you can do today, tebar kasih dan senyum untuk orang terkasih di hati kita, karena hidup kita sendiri adalah ibarat BOM WAKTU yang tak bisa ditunda meledaknya. Bahkan oleh John Mac Clane (Die Hard) sendiri.

Thursday, February 08, 2007

Don’t worry….Be Happy !!!

Ma….. tiketnya!

Lho, kan tadi udah diambil lagi ama Papa?
(Upppsss….iya. Tadi ta’ taroh lagi diatas meja)

Balik ke apartemen lagi, lari lagi, naik tangga lagi….. Wekkkk, rugi waktu, rugi tenaga lagi.

Mungkin di antar kita pernah atau sering mengalami hal seperti diatas. Ketinggalan buku pelajaran atawa PR padahal udah dalam bus menuju sekolah, lupa bahan presentasi untuk klien, atau ada yang gawat lagi, lupa kalo bawa mobil ke supermarket dan pulangnya naik kendaraan umum (weleh…weleh yang satu ini keterlaluan mah!)

Al Insaanu mahallul khatha i wan nisyaan (Manusia itu tempatnya khilaf dan lupa)

Hemmm iya sih. Kita juga manusia (yang ini sambil dinyanyikan pake melodi lagunya Serieus Band), ditakdirkan untuk tidak sempurna yang notabene hanya merupakan sifat sang Khalik.

Ngomongin masalah Lupa, kata ahlinya lupa itu ada beberapa macam.
  • Mudah lupa (forgetfulness),
  • Amnesia, dan
  • Demensia.


Mudah lupa ini ditandai oleh tidak mampunya otak untuk mengingat kembali informasi yang telah ditangkap sebelumnya. (Entah udah menguap lagi, atau karena disimpan di sel yang mana, nyarinya dimana kali ya?). Apalagi kalo udah bicara usia, atau istilah kerennya age-associated memory impairment (AAMI) -mirip-mirip nama asosiasi yang memberi penghargaan di bidang musik nih-. Jadi umumnya bersifat fisiologis. Lemot masuk kategori ini juga kali, ya?


Amnesia. Untuk yang ini, informasi hanya sampai di memori jangka pendek. Kemampuan berbahasa dan motorik lainnya yang sudah tertanam lama di otak memang masih berjalan normal. Hanya proses penerusan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang yang gagal sehingga informasi baru tersebut tidak dapat diingat kembali. Paling sering amnesia ini dimanfaatkan oleh orang-orang sinetron, semacam Tersanjung dkk. Kebentur atau kesenggol sedikit aja, sang pemeran utama langsung lupa arah pulang, nggak tau kalo punya keluarga, bla…bla… anda bisa ngarang sendiri lanjutannya. Baru sadar dari amnesia kalo kebentur lagi sekian tahun, dan tau-tau udah punya cucu disekuel ke 6…Walah….

Demensia. Ini adalah gangguan yang paling berat. Informasi sama sekali tidak dapat masuk dalam memori. Terjadinya bisa karena kelainan di otak seperti gangguan vaskuler aka stroke dan degeneratif (sindrom Alzheimer) seperti yang menimpa petinju Legendaris Cassius Clay.

Bukan gue, tapi menurut para ahli lagi, berikut adalah faktor-faktor penyebab kita sering lupa:

Stress

"Kehidupan yang sangat sibuk memungkinkan Anda manjadi pelupa," kata Dr. Abigail Sellen, salah seorang peneliti.
Tekanan kerja, lalulintas macet, panjangnya jam kerja merupakan faktor pencetusnya.

Cara mengatasinya:

- Gampang...Take it easy.....berusaha atasi masalah apapun (termasuk overload di kantor) yang sedang dihadapi dengan tuntas, dan sandarkan diri pada-Nya. Soalnya nggak ada masalah tanpa jalan keluar. Halahhh….gampang banget ngomongnya ya…. Ayolah…optimis dikit nape…? Kalo lalulintas macet…biarin aja, nongkrong dulu kek di kafe sambil baca blog dulu, atau cari shoot alias angle yang enak buat jadi bahan postingankalo lagi terjebak kemacetan, dsb.


-Relaksasi untuk mengistirahatkan otak ternyata termasuk cara yang ampuh untuk mengatasi kejenuhan dan stress. Tarik napas dalam-dalam, lalu meditasi, kemudian juga olahraga yang cukup, agar pusat2 memori otak dipenuhi oleh darah yang kaya oksigen. Tapi, yang terpenting adalah menghilangkan perasaan cemas dan jangan terlalu mempersoalkan masalah yang tengah dihadapi.

Polusi


Berhubung tiap hari kira2 ada 100.000 sel yang mati dan regenerasinya tidak sebanyak itu, polusi udara secara langsung akan mempengaruhi kemampuan otak manusia. Rokok, limbah asap pabrik….you name it. Profesor James Reason dari Universitas Manchester mengatakan, timah hitam yang terdapat dalam bensin dan sumber-sumber lain dapat merusak inteligensia dan daya ingat anak-anak. "Memori seorang anak yang dalam masa pertumbuhan bisa rusak karena banyak menghirup zat beracun," katanya.

Hal ini diamini oleh Prof. Dr. Soemarno Markam, ahli saraf FKUI - RSCM. Menurut dia, polusi bisa menyebabkan perkembangan saraf otak terganggu. Ia memberi contoh orang-orang Rusia pedesaan yang hidup di lingkungan bersih. "Hingga usia 100 pun mereka tidak pikun," ujarnya.
Tanpa bermaksud menafikan masalah yang sering muncul dalam hidup ini, biar otak nggak lemot, nggak sering lupa, kunci utamanya cuma satu …..Don’t worry, Be Happy !!!

(Dihimpun dari berbagai sumber)

Monday, January 29, 2007

A to tha L to tha G to tha I to tha E to tha R……


Jumat, 26/01/07

Algier….. Yang teringat langsung si Zizou yang juga berarti si kucing putih dalam bahasa Prancis, secara di depan gue ada orang duduk di bangku pesawat, dan postur ama cukurnya mirip doi. Kali aja bener doi, mo ke Algier buat nengok moyangnya J, pikir gue. Waktu doi balik, ternyata bukan. Lumayan kann…kalo betul doi. Soalnya tuh orang minta pinjem pulpen buat ngisi arrival card. Hehh….batal deh minta autograph ato foto bersama. Arman…Arman….Zizou tuh kalo pergi kemana2 pake pesawat pribadi lagi…. Mana mau doi naik Alitalia kayak lu!!!

Belum habis kagum gue dengan bandara Fiumicino tempat transit di Roma yang punya train penghubung dari Duty Free setelah security area menuju Boarding Gate yang jumlahnya bejibun, sekarang tiba di bandara Algier saya tidak mengharapkan akan menjumpai bandara yang cukup representatif juga. Ternyata emang `baru´ dibuka 5 July lalu – bertepatan dengan hari kemerdekaan mereka- setelah menjalani masa 20 tahun konstruksi dan menghabiskan 50 billion rupiah eh …dollar (cukup niat juga nih), dan sanggup menampung 2,3 juta penumpang. Jumlah check in counternya sih gila….ada 63. Kalo salah informasi t4 check in, bisa lumayan gempor juga tuh kaki…. Tapi lucunya tempat cuci mata alias Duty Free Shop yang baru buka cuma 3, 2 diantaranya adalah kafe!!. Modelnya nyontek dari bandara Frankfurt. Bandara Mohammed V Maroko ama Carthage Tunis tetangga mereka sekarang kalah keren dari yang satu ini. Tapi jangan takut Cengkareng dan Hasanuddin-ku !! Bagiku kalian adalah the most wanted airport to see whatsoever..he..he.

Setelah turun, semua plang ternyata hanya dalam huruf Arab gundul dan bahasa Perancis. Mulai dari Sortie sampai réclamation de bagages. Dari satu sisi ini gue cukup salut, soalnya mereka turut ngambil (baca mewarisi) bahasa mantan penjajahnya dulu. Nggak kayak kita, yang sangat tinggi nilai nasionalismenya dan enggan mewarisi bahasa mantan penjajah kita dulu….Coba kalo tau persaingan global akan makin ketat seperti sekarang ini….mungkin sambil berperang dulu, pejuang kita akan sempatkan diri kursus Londo situ, dan ngajarin anaknya pade. Sekalian bisa jadi nilai tambah untuk jadi mata-mata demi mengetahui strategi mereka kan ?

Shuttle bus Hilton cuma makan waktu 10 menit untuk tiba ke pelataran hotel. Di jalan ada papan reklame dengan gambar plontos Zidane. Ternyata iklan operator telepon seluler NEDJM. Bunyinya:

Nuhibbuha, wa nuhibbu man yuhibbuha….

Artinya kira2: Kami menyukainya, sebagaimana kami menyukai yang menggemarinya.


Tiba di hotel, Check in, minta kamar yang ada koneksi internetnya -biar gampang bikin laporan dan sekalian bisa browsing blog- , langsung mandi dan ganti baju. Yang mengherankan, di kamar Hotel Hilton di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini, gue sempet bingung nyari arah kiblatnya. Liat langit-langit, buka semua laci, nggak ada. di kamar mandi juga apalagi…Terpaksa minta bantuan Housekeeping untuk itu.

Cuci muka, turun ke lobbi buat nunggu rekan dari Tunis untuk diskusi jadwal meeting keesokan harinya, trus langsung makan malam larut. Pilih yang cepat aja, Tanjine seafood, kayak gorengan isi seafood gitu sebagai appetizer, dan lamb skewer sebagai main coursenya. Kita jadi tamu terakhir jam 12.00, untungnya nggak dimintai tolong nyusun meja dan kursinya.

Langsung tidur malam itu setelah nelpon ke rumah ngasih dan nyari kabar adalah satu-satunya pilihan. Apalagi channel yang berbahasa Inggris cuma EuroSport News.


Sabtu, 27/01/07

Hari ini semuanya berjalan alot sebagaimana sudah diprediksi. Besok, semoga semuanya lancar-lancar aja. Mo cepat pulang ajah. Nggak sightseeing juga nggak apa-apa, berhubung situasi Algier emang lagi (selalu) siaga karena civil war oleh militan yang baru relatif mereda setelah berlangsung satu dekade lalu. Tadi pulang dari kantor proyek, cuma sempat liat Martyr monument, tempat para martir pejuang kemerdekaan tanpa nama. Dari segi desain bentuknya tidak lebih bagus dari Monas. Terlihat sebagai tugu yang terdiri dari tiga batang pohon palem mengapit eternal flame. Lalu ada Grande Porto, benteng di ketinggian dengan motif mozaik di dindingnya. Dari atas sini keliatan hampir seluruh wilayah Algier.

Mo kemana-mana di Algier disarankan harus ditemani ama yang tau lokasi. Di sudut2 jalan memang terlihat polisi siaga dengan senjatanya untuk menghindari acts of violence, indiscriminate attacks, bomb raids on villages or vehicle-jackings. Oh ya……pernah bahkan ada kejadian tertembaknya turis jerman yang mengendarai mobil tapi disangka oleh polisi adalah rebel atau imigran militant. Ternyata di Algier, kalo malam hari melewati jalan yang dijaga barikade polisi, pengemudi harus menyalakan lampu bagian dalam mobil, dan mematikan lampu sorot. Sang turis tersebut nggak tau peraturan ini, jelas aja menyalakan lampu sorot dan nggak menyalakan lampu bagian dalam mobil. Dia pikir ngapain juga mobil di depannya jalan kayak akuarium…. Diperingati doi nggak ngeh….akhirnya ditembaklah sang turis. Tragis heh……


Ahad, 28 Jan 2007

Meeting terakhir berjalan cepat tanpa hambatan. Pukul 13.45, menit taxi yang kami tumpangi meluncur ke bandara. Habis check di counter 1A, waktu masih tersisa 2 jam sebelum jadwal terbang 17.35. Dufree buat cuci mata baru 4 yang buka, 3 diantaranya adalah café. Rencana beli merchandise Algier ‘gatot’ karenanya.

O ya….Sempat ada kejadian menegangkan gua di airport. Secara saat security check in sebelum boarding, petugas yang bertugas ternyata jeli melihat kalo masa berlaku visa Algier gue baru efektif tanggal 3 Feb nanti. Lho…kok…gue nggak ngeh, apalagi petugas yang menstempel paspor gue saat masuk dua hari yang lalu. Gue lantas ingat kalo waktu ngajuin aplikasi visa tgl 21 Jan lalu, gue nulis kira2 tgl keberangkatan adalah 3 Feb. Soalnya informasi dari bagian visa kantor, bilangnya visa baru selesai sekitar 10 hari dari pendaftaran.

Lantas gue coba ngeles…

Come on man, anyway I’m leaving this country, and I was not involved in any of criminal acts during my stay…. (Iyalah…orang baik ini!)

Dipanggillah olehnya sang supervisor. Diskusi sebentar dalam bahasa Arab, sempat gue nangkap maksudnya kalo sang supervisor bilang bahwa itu kan bukan salah petugas dia, jadi sekarang biarin orang keren ini pergi, dan lu stempel, dan kasi catatan kalo visa itu harusnya berlaku mulai 3 Feb…. Gua langsung senyum dan ngacungin jempol ke dia.

OK…stempel….Takk…..

Baru jalan beberapa langkah, sang supervisor manggil lagi. Mr. Saleh!!!! Uppss ada apa lagi nih, pikir gue. Ternyata doi mo nanya… Emang lu bisa bahasa Arab? Gue jawab…iya…tapi sedikit ajah…. Oh….doi lalu ketawa, dan bilang Maas salamah….Lalu gue jawab Ilal Liqo'…. Ahhh ta’ pikir apa tadi, kirain mo minta tandatangan dan foto bersama….


Moral of the Story:

1. Kalo liat orang gundul dari belakang, tujuan Algier, itu belum tentu orbek (baca Zizou). Kali aja…ordinary Pak Ogah yang bakalan minjem pulpen lu…hehe…..

2. Kalo jalan ke negeri orang, cari informasi sebanyak2nya, formal ataupun non formal -biar selamat nggak kayak turis diatas- meski anda bepergian tidak dengan mas Slamet.

3. Oh…ya cek masa berlaku visa anda, biar nggak ketar ketir di airport saat pemeriksaan kayak orang keren diatas.

Monday, January 08, 2007


Saya penjaja kue semprong, bukan pengemis...

Berikut adalah cerita/e-mail yang insyaallah merupakan kisah nyata dan diforward oleh seorang teman di IDTG (Indonesian Dubai Tennis Group), dan pernah diposting juga oleh http://yuniargo.multiply.com/journal/item/43. Judulnya sama, dan isi tidak ditambah apalagi dikurangi. Semoga bermanfaat bagi diri sendiri pada khususnya, dan pembaca blog ini pada umumnya.

Saya penjaja kue semprong, bukan pengemis...

Semalam saya keluar dari Ranch Market jam 20.30. Hujan deras. Petugas Ranch Market setengah berlari mendorong trolly berisi barang-barang belanjaan saya. Saya juga berlari-lari kecil menjajari langkahnya menuju mobil. Saya membukakan bagasi dan petugas memindahkan barang-barang belanjaan saya. Seorang penjaja kue semprong mendekati kami. Memang setahu saya banyak penjaja kue semprong disana menjajakan barang dagangannya dengan sedikit memaksa. Karena terlalu biasa saya tidak mengacuhkannya, apalagi di hujan deras seperti ini. Setelah memberikan tip saya masuk mobil,namun masih saya dengar ucapan penjaja kue semprong tersebut, 'Bu, beli kue semprongnya untuk ongkos pulang ke Tangerang". Didalam mobil saya berpikir saya kasih uang saja karena penganan yang saya beli di supermarket sudah cukup banyak,bagaimana jika tidak ada yang menghabisinya. Nanti jatuhnya mubazir. Saya memang lebih suka dengan para penjaja kue seperti ini ketimbang pengemis. Pelajaran berharga yang pernah saya dapat dari mantan bos saya sembilan tahun lalu.....

Masih teringat ucapannya ketika itu kami berdiskusi di kantor."Coba kalau ada penjaja makanan atau barang dan pengemis di lampu merah mana yang kamu berikan uang?, tanyanya. Belum sampai kami menjawab, ia berkata lagi"pasti yang kamu berikan uang si pengemis itu dan penjaja makanan atau barang itu kamu acuhkan". Secara serempak kami mengiyakan. "Coba pikirkan lagi, si pengemis itu pemalas tidak bermoral, kenapa kita kasih uang, sementara si penjaja makanan ataupun barang punya harga diri, dan pastinya secara pribadi lebih baik dari si pengemis, lalu kenapa kita tidak membeli barang dagangan si penjaja makanan atau barang tersebut? Teman saya nyeletuk,"karena kita ngga butuh". Mantan bos saya bergumam,"Ya betul karena kita tidak butuh".

Obrolan itu begitu singkat, tapi begitu mengena di hati saya.Beliau membuka mata hati saya untuk lebih bijaksana dalam melihat suatu persoalan, bukan hanya berpikir praktis saja. Dan sejak itu saya lebih memberi perhatian kepada para penjaja makanan atau barang di jalanan dibandingkan para pengemis.....

Penjaja jual kue semprong itu masih dengan setia menanti disisi mobil saya. Saya menghela nafas. Bukan karena tidak rela berbagi rejeki tapi karena menyesali banyak sekali penganan yang sudah saya beli tadi. Akhirnya saya membuka kaca,

"Pak, saya tidak mau beli kue semprongnya,tapi kalau bapak saya beri uang mau tidak?".

Tidak dinyana penjaja kue semprong itu menggelengkan kepalanya dan pergi dengan cepatnya dari sisi mobil saya. Saya tersentak dan menutup kaca jendela,hujan mengguyur deras dan membanjiri sisi kaca dalam mobil saya karena berbicara dengan si penjaja kue semprong. Beberapa detik saya kehilangan daya ingat saya,karena tidak menyangka ucapan yang keluar dari penjaja kue semprong tadi. Sembilan tahun saya telah lebih memberi perhatian kepada para penjaja makanan ataupunbarang dibanding pengemis. Sesekali jika saya tidak butuh barang mereka,selalu saya ucapkan kalimat tadi, dan hampir semuanya tidak pernah menolak pemberian saya. Baru kali ini ada yang menolaknya.

Baru kali ini ...

Hujan mengguyur makin deras dan saya masih terpaku di mobil, terbayang ucapannya

"untuk ongkos pulang ke Tangerang.."

sementara total nilai belanjaan saya tadi mungkin bisa untuk ongkos pulang Bapak penjaja kue semprong selama tiga bulan.Tersentak saya mencari-cari bayangan penjaja kue semprong tadi ditengah kabut dari derasnya hujan, terlihat pikulannya ada di pinggir teras sebuah toko tutup. Penjajanya duduk dibawah dengan muka pasrah. Saya mundurkan mobil menuju kearahnya. Kembali saya buka kaca jendela sebelah kiri ditengah guyuran hujan dan menjerit,

'Pak, memang harganya berapa ?"

Ia menyebutkan sejumlah harga yang sangat murah. Akhirnya saya katakan,"ya sudah deh beli satu". Dia membawa kue semprong pesanan saya di dalam plastik. Sampai di mobil, saya serahkan uang, dan dia bengong karena saya tidak menyerahkan uang pas. Saya tau dia pasti bingung memikirkan kembaliannya, tapi dengan cepat saya katakan,

"kembaliannya ambil buat Bapak saja". Dia bengong."ambil saja Pak, ini rejeki Bapak, memang hak Bapak".

Dia meneguk ludah, sebelum sempat dia mengucapkan apa-apa saya langsung menutup kaca mobil dan pergi.

Tiba-tiba air mata ini mengalir deras melebihi derasnya hujan diluar sana. Kalau Bapak itu tidak menerimanya, saya tidak tahu seberapa sakitnya hati saya,karena didalam rejeki saya ada hak mereka termasuk hak Bapak penjaja kue semprong itu. Tiap bulan memang selalu saya sisihkan buatmereka, tapi mengetahui bahwa saya telah memberikan betul- betul kepada orang yang berhak menerimanya, betul betul kepada orang yang berhati mulia, dan betul- betul kepada orang yang membutuhkannya, betul- betul membuat saya merasa hidup saya begitu bermakna dan saya sangat bersyukur atas rahmat-Nya. Ditengah leher saya yang sakit sekali karena tercekat, saya berdoa kepada Allah agar Bapak penjaja kue semprong tersebut dan keluarganya diberikan rahmat, kemurahan rezeki dan kemudahan hidup oleh Allah. Dan saya bersyukur atas segala rahmat dankemudahan hidup yang diberikan Allah kepada saya dan keluarga saya. Hujan masih deras mengguyur kaca mobil. Mudah-mudahan hujan cepat reda supaya bapak penjaja kue semprong tadi bisa pulang tanpa kehujanan.

Moral of the story menurut gue :

Cepat rebut kesempatan untuk berbuat baik. Begitu hati kita tergerak, segeralah lakukan kebajikan itu, sekecil apapun kemampuan kita. Momentum yang ada jangan sampai hilang begitu saja.

Menurut anda sendiri??????

Friday, January 05, 2007

MANFAAT LAIN BLOG


Dua hari yang lalu Aan ultah yang ketujuh. Tante Niken (Thanks ya Alza) ngasih kado berupa paket permainan, ada kartu memori, kartu UNO, ama Die Ritter von der Haselnuß (The Knight of Hazelnut). Yang kesebut belakangan ini baru liat, dan petunjuk permainannya cuma dalam bahasa Jerman. Berhubung bahasa Jerman gue lumayan payah, gue bilang ama Aan kalo nanti bisa minta bantuan papanya Alza buat nerangin cara permainannya.

Lha pagi ini karena telat bangun dan terburu2 berangkat, gue lupa bawa petunjuk permainan itu untuk dimintai penjelasannya dari Donnie. Pulang kantor, langsung ditagih lagi ama dia. Waduh..... berhubung udah janji, dan nggak bisa ngeles lagi soalnya ini udah akhir pekan, akhirnya gue berinisiatif nyari di internet lewat Google (Thanks Google). Alhamdulillah ada yang bisa main dan kepikiran posting di Internet teknis permainannya(Thanks Klaus and Goldsieber) seperti dibawah ini:

Die Ritter von der Haselnut
by Klaus Teuber
published by Goldsieber

Bits:
1 Board
4 Squirrel Knights
4 Scoring markers
1 die
56 cards (24 robber cards, 32 hazelnut cards)

On the board, a path is depicted. Next to each of the 8 spaces lies a Hazelnut bush.
On the upper left and lower right there is a storage tree. You get points toward your Knighthood for depositing hazelnuts there. First player to get their coat of arms wins.

There are two types of cards:

Nuts:
On most cards, there is a hazelnut. If you find a nut, you turn it faceup before you. The more cards turned in at a hazelnut place, the more points you get.

Robbers:
There are 3 robber cards,
Max Martin, Leo Lynx, and Fritz Fox.

If you turn up one of these cards, place it back on top of the stack you just took it from. Whoever can remember the robber can later use them for points.

Setup:
Shuffle the cards and deal a stack of 7 onto each shrubbery. Each player gets a knight and a scoring stone. The scoring stone starts on the space with an arrow. The knight starts on any free space. Only one knight may start on each space.
The youngest takes the die and starts. Go clockwise from there.

Turn:
On your turn, roll the die and move your knight. The knight may be moved in any direction as long as he does not retracce his steps. More than one knight may share a space, and you may pass other knights freely.

Take a card:
Take the top card of the nearby hazelnut shrub. If it is a hazelnut, turn it up before you. If it is a robber, try to remember the robber, and place it face down on top of the stack.

Knowing robbers:
If a player knows what robber another player has just pulled off the stack, he may shout out the name of the robber. The robber must be called by name. This is only allowed until the next player has rolled his die. If a player calls the correct name, he gets two points. If several have called the name, only the first player to do so gets the two points. The player who turned up the called robber loses his nuts from fright. He returns them to the box. If a player calls the robber, and is wrong, he goes back two spaces. If several players call incorrectly, only the first go back. (House rule. though not specified in the rules, we play that the incorrect call invalidates any following correct call.) Once a player has called, the robber card is removed from the game. If no one calls, the robber goes back on top of the stack.

Storage Tree:
If you move onto a tree by exact count, you may save nuts in the tree. You get as many spaces 1,3,6, or 10 as listed on the chart. You may not sell more than 4 nuts at a time.Shrub without cards:If the shrub has no cards, your turn ends.

End of the Game:
The game ends as soon as two shrubs are without cards. Player with the highest score wins. The game also ends if a player reaches the end of the scoring track. That player wins immediately.

Tactics:
Avoid spaces where players put back robbers. Remember the robbers you draw.Two or three cards are usually enough nuts to go sell. Otherwise, you can be too risky with your nuts.


Petunjuk permainan udah ada, sekarang tinggal dimainkan saja. Kesananya pasti masih ada pertanyaan dari si Aan. Tapi ya.... main dululah sesuai dengan kemampuan.

..........................................................

..........................................................

..........................................................


Lagian.... tujuan utama gue posting ini di blog ini kan.......secara....di laptop gue belum diinstall Windows Office (Thanks lagi buat Donnie udah minjemin CDnya). Mohon maaf buat yang terlanjur baca. Enggak manfaat banget alias rugi udah melototin ya,....he...he....Tapi buat gue, ini salahsatu manfaat kehadiran blog.....bisa jadi sarana penyimpanan data sementara.